Santo Gregorius, Martir
Santo Santa 23 April
Santo Gregorius, Martir
Gregorius adalah seorang perwira Romawi Kristen yang gagah berani pada masa pemerintahan kaisar Diokletianus (284-305) dan kaisar Maximian (286-305, 306-308).
Semula ia sangat dihargai oleh kaisar karena hubungannya yang baik dengan rakyat, dan bertugas membela kepentingan rakyat jelata di hadapan penguasa kekaisaran.
Dalam kedudukannya ini, ia membantu banyak ornag terutama orang-orang miskin, janda dan para yatim-piatu.
Ketika kaisar Diokletianus melancarkan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen, Gregorius sebagai wakil rakyat dan ksatria sejati, tanpa takut-takut melindungi orang-orang Kristen, bahkan berani mengecam perbuatan keji kaisar.
Oleh karena itu ia ditangkap dan disiksa sehebat-hebatnya. Ia mati demi kepentingan Gereja Kristus di Diospolis, Palestina (sekarang: Lydda, Israel) pada tahun 300, enam tahun sebelum Konstantinopel Agung naik tahkta (306-337).
Di kemudian hari keperwiraan Gregorius diwarnai dengan banyak cerita menarik yang melukiskan dia sebagai pejuang yang gagah berani dan jujur demi tegaknya keadilan dan kebaikan umum.
Ia memenangkan kejahatan dengan mati bagi Kristus dan Gereja-Nya. Sejak abad kedelapan namanya sudah dikenal luas di seluruh gereja. Ia diangkat sebagai pelindung suci bagi kerajaan Inggris dan pelindung militer karena keberaniaannya menolong sesamanya yang menderita.
Sebuah legenda populer tentang Santo Gregorius mengisahkan bahwa Gregorius berasal dari Kapadokia, Asia Kecil. Dalam suatu perjalanannya ia melewati kota Silena, Lybia, Afrika. Konon kota ini (pada abad ke 3) diancam oleh seekor naga raksasa.
Naga itu gemar makan manusia. Setiap malam penduduk membuang undi untuk menetapkan siapa yang kali ini harus menjadi mangsa dari naga itu. Kalau tidak ada korban, naga itu mengamuk.
Suatu ketika undian jatuh pada puteri raja sendiri. Tetapi terjadilah keajaiban pada waktu itu. Pada saat gawat itu tiba-tiba muncullah di hadapan gadis manis itu seorang Ksatria muda menunggang seekor kuda.
Ia mendekati gadis itu dan menyapanya dengan halus: "Mengapa tuan puteri menangis?" Dengan tersendat- sendat gadis malang itu menceritakan nasibnya. Seketika itu juga, naga raksasa itu menyembul keluar dari celah rawa-rawa hendak menerkam gadis itu.
Tetapi Gregorius ksatria pemberani itu berteriak dari atas kuda: "Atas nama Kristus!" Langsung menerjang-nerjang naga itu, menusukkan tombak ke dalam moncong naga itu dan memenggal kepalanya dengan pedangnya.
Seluruh rakyat kagum dan bersyukur, karena tuan puteri dan mereka semua telah terhindar dari bahaya maut.
Penduduk kota Silena takjub pada Gregorius, sehingga banyak diantara mereka kemudian menjadi Kristen. Kepada raja ia meminta agar ia memelihara orang-orang miskin dan mendirikan gereja-gereja, merayakan kurban misa dan menghormati para imam.
Sumber gambar google.com
Kembali ke Santo Santa Bulan April