Santo Benediktus Yoseph Labre, Pengaku Iman
Santo Santa 16 Agustus
Santo Benediktus Yoseph Labre, Pengaku Iman
Benediktus Yoseph Labre, putera tertua dari limabelas bersaudara, lahir di Ammettes, Flanders, Prancis pada tanggal 26 Maret 1748. Ayah dan ibunya Yohanes Baptista Labre dan Anne Babre Grandsire adalah petani sederhana di desa Ammettes.
Pendidikan keras ayahnya membuat Benediktus bertumbuh menjadi seorang pekerja keras, cermat, cekatan dan beriman.
Satu-satunya cita-cita yang membakar hatinya ialah menjadi abdi Allah sebagai imam atau biarawan. Pada umur 12 tahun, ia mulai menjalani pendidikan imamatnya di bawah bimbingan pamannya, Pater Francois Labre.
Empat tahun kemudian, ia diterima di biara pertapaan Kartusian di Montreul–sur–Mer. Aturan hidup di biara ini terkenal keras. Di biara ini Benediktus hanya bertahan 1 bulan lamanya karena gangguan kesehatan.
Tak lama kemudian ia mengajukan permohonan ke sebuah biara di La Trappe, tetapi permohonannya ditolak karena ia masih muda.
Benediktus kemudian di terima di sebuah biara Trapist di Sept-Fonts. Enam bulan kemudian dia terpaksa meninggalkan biara itu karena gangguan kesehatannya. Sejak itu Benediktus mulai sadar bahwa panggilannya untuk menjadi Abdi Allah harus ditempuhnya dengan tetap menjadi seorang awam sebagaimana Yesus dan para Rasul.
Karena itu ia berkeputusan untuk menjadi peziarah. Antara tahun 1770 dan 1777, ia menjelajahi semua kota besar di Eropa Barat sepertil: Jerman, Prancis, Spanyol dan Italia. Akhirnya ia menetap di Roma.
Di sana Benediktus menjadi pengemis yang hidup dari belaskasihan orang lain. Ia rajin mengunjungi gereja-gereja untuk berdoa dan merayakan Ekaristi.
Pada awal masa Puasa pada tahun 1783, ia jatuh sakit lalu meninggal pada hari Jumat Agung tanggal 7 April 1783.Benediktus Yoseph Labre dikagumi banyak orang karena kesalehannya, tetapi sekaligus diejek dan diolok-olok oleh orang-orang yang mengenalnya.
Keramahan dan kerendahan hatinya, cinta dan kesalehannya mengilhami banyak orang di kota Roma. Semasa hidupnya yang diliputi kesengsaraan itu, ia dikaruniai banyak penglihatan ajaib. Satu abad setelah kematiannya, Benediktus dinyatakan kudus oleh Paus Leo XIII (1878-1903).
Kembali Ke Santo Santa Bulan Agustus